Halaman Blog ini

"SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA KAWAN"

Selamat datang di website saya kawan. Mari kita berbagi! Berbagi ilmu, berbagi rasa, berbagi pengalaman, berbagi materi atau berbagi apa saja. Kita isi kehidupan ini dengan hal-hal yang positif, yang bermanfaat, yang membangun bagi diri sendiri dan sesama. Mari kita wujudkan Indonesia yang damai sejahtera, mulai dari diri kita, mulai saat ini, atau tidak sama sekali! Salam Damai Indonesia.

Selasa, 21 Juni 2011

Orang Yang Berbahagia Tidak Akan Pernah Berbuat Jahat

Pekanbaru, 21 Juni 2011

Salah satu hal yang mungkin manusia sering lupakan adalah bersyukur. Begitu banyak dan terlalu sering kita melihat orang-orang yang lupa bersyukur. Lihat saja, jangankan pagi hari yang hujan, awal hari yang cerah pun sering diwarnai dengan sumpah serapah di jalan raya. Melihat pengendara motor yang nyerobot jalan kita, mobil angkot yang berhenti seenaknya, truk dan bus besar berasap hitam yang menghambat laju kita, atau pekaknya klakson ketidak sabaran di belakang kita saat lampu lalu-lintas baru saja berubah warna hijau. Banyak dan masih banyak hal lagi yang mungkin bisa kita jadikan alasan untuk marah, jengkel, dongkol, mengumpat atau bahkan berteriak kesal.

Semoga saya tidak sedang berasumsi bahwa orang-orang ini tidak bersyukur. Tetapi melihat tampang-tampang kusut mereka di pagi yang cerah itu sudah cukup membuktikan bahwa mereka tidak bahagia; setidaknya untuk saat itu. Sebab saya sangat yakin, bahwa orang yang berbahagia tidak akan mungkin berbuat jahat. Orang yang berbahagia tidak akan menyakiti hati orang lain. Orang yang bahagia tidak akan mungkin mencelakakan orang lain. Ada sesuatu yang kurang dalam dirinya sehingga mereka merasa butuh mengisinya dengan perilakunya. Dengan keberingasannya mereka berharap bisa menutupi kekosongan itu, dengan arogansinya mereka berharap bisa lebih bahagia.

Secara umum bahagia bisa berarti keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan), dan sudah pasti Anda akan berkata bahwa bahagia itu sangat relatif, tergantung dari kacamata siapa yang memandangnya. Coba perhatikan; anak-anak jalanan di perkotaan itu begitu 'bahagia' main bola di bawah jembatan, atau lihatlah anak-anak punk dengan baju dekil hitamnya begitu 'bahagia' bisa bergerombol bercanda tertawa terbahak-bahak di sudut-sudut perempatan jalan yang macet. Namun lihat juga, seorang pria muda perlente yang 'terlihat' bahagia dengan istri yang cantik disebelahnya dalam mobil mewahnya yang bertubi-tubi meng-klakson mobil-mobil angkot yang dianggapnya mengganggu jalan kendaraannya, atau lihat saja pemuda-pemuda desa yang 'sangat' bahagia dengan bau miras di mulut berjoget di pesta kawin mengikuti musik orgen tunggal yang hingar bingar dan suara cempreng buduanitanya. Ah... yang paling gampang dan sering ditemui, coba perhatikan status terkini teman Anda di situs jejaring sosial, betapa dengan entengnya (baca: bahagia) mereka mengumpat, memaki, mengeluh, menyindir suatu kondisi. Saya tidak perlu terlalu banyak bercerita. Banyak kehidupan di sekeliling kita yang 'kelihatannya' begitu bahagia. Dan tentunya tidak akan ada habisnya kalau hal ini diperdebatkan hanya untuk mencari 'definisi' dari kata bahagia itu sendiri.

Malam ini saya 'mengawali' menulis di blog baru saya ini di ketenangan kamar sebuah hotel berbintang empat setelah menyantap sop buntut goreng serta segelas jus belimbing kegemaran saya. Apakah saya berbahagia? Tentu saja saya akan mengatakan bahwa saya berbahagia, meskipun bila saya jujur saya akan mengatakan bahwa saya akan 'lebih berbahagia' lagi bila saat ini ada istri dan anak-anak saya di sebelah saya. Ah.. kembali lagi kita berkutat ke arti kata bahagia lagi. Ternyata sangat luas maknanya..

Namun ada satu hal yang pasti dan saya yakini itu benar, bahwa: bahagia tidak dibisa dilihat dari definisi atau untaian kata-kata indah pembangkit motivasi, tetapi yang pasti rasa bahagia akan diwujudkan dalam tindakan nyata yaitu bahwa orang yang berbahagia tidak akan pernah berbuat jahat. Sekecil apa pun tindakan Anda dimana itu merugikan, menyusahkan, menyakiti orang lain atau pihak lain, sudah pasti Anda sedang tidak berbahagia.

Olehnya kawan, mari kita ambil sikap hati kita untuk selalu berbahagia. Mensyukuri apa yang sudah kita terima. Sebab berbahagia itu keputusan! Bukan keadaan! Itu juga yang Tuhan mau ajarkan kepada kita; Bersukacitalah senantiasa - I Thessalonians 5:16

Tidak ada komentar: