Dunia ini menjadi tempat yang sangat indah dan nyaman dihuni bila kita bisa menerima orang lain sebagaimana adanya.
Halaman Blog ini
"SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA KAWAN"
Selasa, 13 Maret 2012
Multitasking
Kamis, 08 Maret 2012
Saya Harus Menulis
“Kita semestinya diajar untuk tidak menunggu inspirasi untuk memulai sesuatu hal. Tindakan selalu menciptakan inspirasi. Inspirasi jarang menciptakan tindakan” – Frank Tibolt
Tanjung Tabalong, 02 Maret 2012
Ibarat kendaraan, saat ini kondisi saya mungkin seperti steer yang cenderung belok ke satu sisi. Ibarat seekor burung, saat ini saya mungkin seperti burung yang sebelah sayapnya terluka sehingga miring terbangnya. Ibarat tubuh, saat ini saya mungkin orang yang gemar makan tapi enggan ke jamban dan ibarat tabungan, saat ini saya mungkin sedang giat menambah saldo tapi enggan membuat tarikan. Ya, saat ini saya menyadari bahwa saya sedang tidak seimbang. Dan seperti hukum alam segala sesuatu memang harus seimbang. Barang siapa yang menentang pasti alam punya cara sendiri untuk menyeimbangkan.
Hari ini adalah pas
Kalau saya menyangkal dan berusaha melakukan pembenaran, saya akan berkata; Ah, saya
Terlalu memang, kalau hanya sekedar menulis saja bisa menjadikan berhala basi saya, sehingga seolah-olah saya merasa berdosa kalau tidak melakukannya, namun itulah saya. Kalau saya terlalu banyak membaca tetapi tidak menulis, saya merasa tidak seimbang. Saya merasa terus mengisi tetapi tidak mengeluarkan. Saya merasa selalu diberkati, tetapi tidak pernah memberi. Inilah sumber permasalahannya. Saya menganggap bahwa bilamana saya menulis, saya merasa sedang memberi, saya merasa sedang berbagi, saya merasa berkorban. Entah berbagi dan memberi model apa jika hanya sekedar tulisan di blog pribadi. Saya sangat berguna sekali kalau ada yang membaca tulisan ini, ada yang mengunjungi blog saya saja sudah merupakan kegembiraan tersendiri, meskipun kunjungannya hanya kebetulan belaka, salah klik atau coba-coba.
Kesempatan saya dimana sering bekerja di luar daerah, sering menginap di hotel bagi saya adalah keberuntungan yang tak terkira. Saya seharusnya punya lebih banyak waktu untuk menulis dibandingkan di rumah di mana waktu saya harus tersita demi anak-anak dan isteri tercinta. Bukannya saya tidak suka tinggal di rumah, tetapi memang meluangkan waktu demi keluarga harus menjadi hal yang utama, karena di sanalah harta and hati saya berada. Jadi alangkah dungunya saya bila saya nekat menulis sementara anak merengek manja minta belajar bersama. Dan itulah komitmen saya, jika menulis menjadi kegembiraan dan kebahagian bagi saya dan saya tidak bisa lakukan di rumah, maka di saat saya di luar
Dan saat ini kembali saya bertugas di luar