Halaman Blog ini

"SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA KAWAN"

Selamat datang di website saya kawan. Mari kita berbagi! Berbagi ilmu, berbagi rasa, berbagi pengalaman, berbagi materi atau berbagi apa saja. Kita isi kehidupan ini dengan hal-hal yang positif, yang bermanfaat, yang membangun bagi diri sendiri dan sesama. Mari kita wujudkan Indonesia yang damai sejahtera, mulai dari diri kita, mulai saat ini, atau tidak sama sekali! Salam Damai Indonesia.

Selasa, 19 Juli 2011

Karimunjawa, Kepulauan yang ‘Krumun-krumun’

(Sebuah cerita lama yang diunggah kembali)

Karimunjawa, 26 Desember 2009

Angin berhembus sejuk semilir serta keindahan pantai yang air lautnya biru kehijauan menyambut kami, menyegarkan kami setelah enam jam duduk penat di lantai Kapal Motor Muria kelas ekonomi. Akhirnya keinginan kami yang terpendam sudah lama terwujud juga. Sore hari itu kami beruntung karena sempat menyaksikan sekawanan lumba-lumba melompat-lompat mengiringi laju kapal kami menuju ke dermaga Karimunjawa, kepulauan yang ditemukan oleh Sunan Muria. Tantangan bagi Anda yang sering dijuluki backpacker atau traveler rasanya belum lengkap kalau belum mengunjungi kepulauan yang satu ini. Karimunjawa adalah sebuah kepulauan yang sangat indah, asri dan terlalu menawan untuk tidak dikunjungi.

Karimunjawa, menurut legenda penduduk setempat berkisah tentang keprihatinan Sunan Muria atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud untuk mendidik, memperdalam dan mengembangkan ilmu agama, beliau memerintahkan putranya untuk pergi ke pulau yang nampak “krumun-krumun” (kabur) bila dilihat dari kejauhan, dari puncak Gunung Muria. Untuk selanjutnya pulau itu sampai sekarang lebih terkenal dengan nama”Karimun”.

Kepulauan yang terletak di Kabupaten Jepara ini sejak tanggal 15 Maret 2001, sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Taman Nasional. Terletak di Laut Jawa dan terdiri dari kurang lebih gugusan 27 pulau dengan pulau-pulau besar di antaranya; Pulau Karimunjawa (terbesar), Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting, sisanya adalah pulau-pulau kecil yang tidak dihuni manusia. Total luas keseluruhan wilayahnya adalah 111.625 hektar yang terdiri dari 1.507,7 hektar daratan dan sisanya perairan. Pada umumnya pulau-pulau ini merupakan hutan tropis dataran rendah.

Pesona wisata laut yang lengkap dapat Anda temui dan rasakan di sana. Dengan menyewa perahu motor seharga Rp300.000 sd Rp400.000 Anda diajak berkeliling sehari penuh bersama rekan/keluarga Anda mengunjungi pulau-pulau dan menikmati pesona alamnya. Peralatan Snorkeling lengkap dengan pelampungnya bisa Anda sewa dengan kisaran harga Rp20.000-an dan Anda bisa dengan sepuasnya menikmati keindahan bawah lautnya, menyaksikan ikan-ikan berwarna-warni berlarian di antara terumbu karang. Bagi yang hobi berenang, airnya yang jernih dan bening dengan ombaknya yang tenang adalah sangat menyenangkan. Kalau Anda beruntung, Anda ketika air surut Anda dapat berjalan kaki dari antara satu pulau ke pulau lainnya dan pastinya Anda akan jumpai bintang-bintang laut, kerang laut atau bahkan ubur-ubur. Yang paling menyenangkan bagi wisatawan kuliner, Anda dapat melabuhkan perahu Anda di pulau, membakar ikan di pantainya dan menyantapnya beramai-ramai dengan beralaskan hamparan pasir putih di bawah keteduhan pepohonan kelapa atau di bebatuan karang. Ingin yang lebih menantang? Anda bisa dihantar ke akuarium laut dan berenang dengan para hiu dan penyu raksasa. Kalau Anda enggan ‘berbasah ria’ sediakan tambahan dana sedikit sewalah perahu kaca (glass bottom boat) sehingga Anda akan bisa menikmati panorama bawah laut tanpa harus menyelam ke dasarnya.

Tidak usah kuatir memikirkan dimana tempat menginap, karena di sana banyak sekali rumah-rumah penduduk yang disewakan sebagai ‘home stay’ dengan biaya yang sangat murah antara Rp75.000 – Rp150.000 tergantung fasilitas. Mau yang lebih, hotel dan resort juga tersedia di sana. Supaya lebih lengkap dan puas kami sarankan Anda menginap di bungalow-bungalow yang ada di Pulau Menjangan Kecil, yang terpisah dari pulau terbesar tempat penduduk setempat berdomisili. Bisa Anda bayangkan nuansa eksotisnya menikmati dan mengabadikan sun rise/set dan malam bertaburan bintang di pinggir pantai jauh dari keramaian hanya suara angin dan ombaknya yang tenang. Kalau Anda tidak cukup berani tinggal di kesepian, tersedia penginapan apung yang jarak antar kamarnya berdekatan sehingga Anda masih bisa menjalin keakraban dengan ‘tetangga’. Namun kalau Anda ingin melihat kehidupan masyarakat sekitarnya, jalan-jalanlah di malam hari di Pulau terbesar Karimunjawa, Anda bisa temukan warung-warung makan dan restoran sea food-nya serta toko-toko cindera mata. Suatu keberuntungan waktu kami ke sana, di alun-alun kami sempat menyaksikan pertujukan layar tancap, sebuah pertunjukkan film tradisional masyarakat yang sangat unik yang saat ini mungkin sudah jarang ditemui di kota-kota besar. Hanya satu sayangnya, di Pulau Karimunjawa listrik hanya tersedia di waktu malam hari saja sehingga kalau Anda merasa gerah di siang hari keluarlah ke pantai untuk menikmati kipas angin alami yang tiada pernah berhenti ini.

Setidaknya ada tiga alternatif moda transportasi untuk menuju ke sana. Dari Pelabuhan Karini Jepara setiap hari Sabtu dan Rabu pukul 9.00 WIB tersedia KMP Muria. Dengan biaya yang cukup ekonomis sekitar Rp60.000-an dikelas ekonomi dan Rp80.00-an di kelas bisnis dijamin Anda akan dapat banyak kenalan dan pengalaman baru, karena tidak mungkin perjalanan yang memakan waktu enam jam Anda tidak kenal dengan penumpang di sebelah Anda. Pilihan kedua adalah Kapal Motor Cepat Kartini dari pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dengan biaya sekitar Rp130.000-an Anda lebih hemat waktu tempuh yang hanya empat jam. Untuk pilihan yang kedua ini kapal berangkat dari Semarang setiap hari Sabtu pukul 9.00 WIB dan Senin pukul 7.00 WIB. Bagi Anda yang cukup tebal dompetnya, Anda bisa pilih alternative ketiga dengan waktu tempuh kurang lebih tiga puluh menit menggunakan pesawat sewa jenis CASSA 212 dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju lapangan udara Dewadaru, Karimunjawa. Untuk jenis tranportasi yang satu ini silahkan Anda menghubungi Kura-Kura Resort sebagai penyedianya. Oh ya, pengunjung tidak dikenakan biaya ticket masuk, karena biaya sudah dibebankan pada biaya transportasi.

Masih penasaran? Jangan lama-lama, luangkan waktu Anda bersama orang yang Anda kasihi, segeralah kesana. Cerita hanya tinggal cerita, tanpa pengalaman tiada artinya. Hanya satu pesan kami, bawalah Sun Block Cream banyak-banyak, tanpa itu dijamin kulit Anda akan ‘gosong’ dan perlu waktu seminggu untuk memulihkannya.

Majulah Wisata Bahari Indonesia.

Salam.

Cat: Data dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar: